Pustakawan merupakan sosok penting untuk menarik minat masyarakat mengunjungi perpustakaan. Di tangan mereka, perpustakaan menjadi tempat menarik dan sarana rekreasi bagi masyarakat. Sayangnya, sampai saat ini profesi pustakawan dianggap tidak menarik dan identik dengan tugas sebatas mengklasifikasi jenis buku.
“Profesi ini dianggap tidak menarik karena profesi ini tidak pernah disosialisasikan dengan baik ke masyarakat. Padahal jurusan perpustakaan telah hadir di beberapa perguruan tinggi dan menjadi disiplin ilmu,” kata petugas Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika Dedeh Rokhaeni (51), Selasa (11/8).
Menurut Dedeh, jangan anggap enteng pekerjaan mengklasifikasi buku. Pekerjaan itu membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Klasifikasi buku adalah sisi menarik profesi ini, karena buku harus dibaca dulu sebelum diklasifikasi. Otomatis wawasan bertambah.
Selain klasifikasi buku, tugas pustakawan adalah mengumpulkan bahan pustaka, mengelola, dan menyebarluaskannya melalui katalog-katalog. Minat baca masyarakat yang masih rendah dan majunya teknologi informasi, seperti internet, adalah dua faktor utama yang memicu minimnya pengunjung perpustakaan.
“Untuk itulah pustakawan harus aktif mempromosikan perpustakaannya. Misalnya dengan mengadakan acara menarik untuk pengunjung, seperti bedah buku yang mengundang penulisnya,” ujar Dedeh.
Sementara itu, pendiri Perpustakaan Batoe Api Jatinangor Anton Solihin mengungkapkan, minat baca masyarakat dewasa ini berjalan statis.
“Minat baca masyarakat tidak banyak berubah. Sejak berdiri sembilan tahun lalu, jumlah pengunjung Batoe Api segitu-segitu saja. Bahkan cenderung turun. Tapi toh saya tetap bisa bertahan dengan mengandalkan uang sewa yang sebetulnya terlalu murah,” ujar Anton yang lulusan Jurusan Sejarah Universitas Padjadjaran.
Menurut Anton, masih ada potensi menjanjikan bagi para pustakawan untuk mendirikan perpustakaan secara mandiri dengan menjadikannya usaha komersial. “Semua tergantung kemampuan kita melihat peluang-peluang kecil di tengah masyarakat,” katanya.
17 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar